Tradisi Budaya Asli Labuan Bajo, Wajib Kamu Ketahui

Tradisi Budaya Asli Labuan Bajo – Berwisata bukan hanya dinikmati dengan berjalan-jalan atau berkeliling mengunjungi obyek-obyek wisata. Wisata juga bisa dilakukan dengan menikmati sejarah dan budaya setempat. Mengetahui budaya dan sejarah setempat memang memberikan sensasi tersendiri. Karena setiap keindahan dan eksotisme obyek-obyek wisata pasti memiliki asal-usul sejarah dan terkait dengan tradisi budaya tertentu. Tidak terkecuali Labuan Bajo. Menarik Untuk diketahui bagaimana tradisi budaya asli Labuan Bajo sebagai pulau yang kini dikenal keindahaan dan eksotismenya hingga ke mancanegara.

Tradisi Budaya Asli Labuan Bajo

Paket wisata jepang

 

Labuan Bajo selain memiliki pesona alam yang eksotis dan memanjakan setiap pasang mata yang melihatnya. Di sisi lain Labuan Bajo memiliki tradisi budaya lokal yang patut diketahui pula oleh kita semua. Warisan tradisi budaya yang berada di sana akan membuat takjub wisatawan yang melihatnya. Untuk sensasi wisata yang berbeda, paket wisata labuan bajo juga merekomendasikan untuk mengenal sejarah dan tradisi masyarakat asli labuan bajo.

Di setiap tempat yang kini ramai dan dikenal luas, pasti memiliki daya tarik budaya dan tradisi dari penduduk aslinya. Karena daya tarik budaya dan tradisi setempat pasti menampilkan keunikan dan hal-hal baru yang berbeda dari tempat-tempat lainnya. Yuk mari kita Simak informasi Tradisi Budaya Asli Labuan Bajo berikut ini.

 

Suku Laut

Pada suku Bajo atau Bajau dikenal dengan suku laut. Hal ini disebabkan oleh tradisi mereka yang hidup di atas perahu dan menangkap ikan di berbagai perairan di Indonesia ini. Pada saat Belanda belum datang ke Manggarai, tempat terebut dinamai sebagai Bong Bajo atau Pelabuhan Bajo. Sedangkan nama Labuan Bajo dipakai pada tahun 1926 setelah Belanda datang dan mengangkat Raja Todo sebagai Pemimpin di Manggarai

Baca Juga :  Deliciously Sweet Strawberry Dink for Summer

 

Festival Komodo

Provinsi NTT yang didalamnya termasuk pulau Labuan Bajo terkenal dengan hewan legendaris yang berumur tua yaitu Komodo. Pada awal bulan maret sekitar 5 hingga 10 Maret, di Labuan Bajo terdapat acara besar yang dinanti – nanti oleh setiap pengunjung, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Festival tersebut dinamakan Festival Komodo. Dalam perayaan festival tersebut, akan ditampilkan berbagai parade kesenian, tarian tradisional hingga pentas seni budaya khas masyarakat NTT.

 

Tradisi Kepok

Dalam penyambutan wisatawan atau turis mancanegara yang bertandang ke Labuan Bajo, pada masyarakat Manggarai biasanya akan mengadakan suatu tradisi penyambutan yang disebut Tradisi Kepok. Para ketua adat atau Tua nya akan menyiapkan ayam jantan berwarna putih atau merah serta moke putih yang telah disimpan di dalam botol dari buah labu besar (tawu).

Para Tua berdiri di Dermaga Loh Liang, Pulau Komodo dengan mengenakan pakaian adat yakni songke dan destar ditambah dengan kemeja putih. Mereka siap menyapa para wisatawan yang hadir didampingi para wanita Manggarai Barat. Upacara penyambutan tersebut sering dilakukan warga Maggarai Barat.

 

Tradisi Rumusmoso

Tradisi Rumusmoso merupakan suatu tradisi pembagian tanah ulayat. Biasanya pembagian tanah ini akan diprioritaskan bagi para petinggi kampung atau tetua beserta keluarganya. Kemudian akan dibagikan lagi kepada warga biasa dan warga dari suku lain. Namun bagi suku lain, memiliki syarat dan ketentuan khusus, yaitu dengan membawa ayam jantan satu ekor dan Kapu Manuk Lele Tuak atau arak. Setelah itu akan diselenggarakan sidang dewan kampung untuk pengesahannya. Sebagai pimpinan sidang adalah Tu’a Golo dan yang mengesahkan adalah Tu’a Teno (ketua adat).

Baca Juga :  Amazing Milk Chocolate Cupcakes with Buttercream

 

Mungkin itu saja sekilas informasi mengenai Tradisi Budaya Asli Labuan Bajo, sampai jumpa di lain waktu, terima kasih

 

By Darren Pantouw // 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *