Pulau Batanta Raja Ampat punya banyak destinasi alam yang sangat indah dan masih alami. Pulau Batanta ini merupakan salah satu yang paling terkenal dari banyak pulau didaerah Raja Ampat. Di pulau ini, anda akan menemukan banyak sekali keseruan yang berbeda.
Pulau ini sendiri adalah salah satu pulau di Kepulauan Raja Ampat yang paling besar, bersanding di antara Pulau Salawati, Pulau Misool, Waigeo. Kecantikan alam di sini pun juga mempunyai keunikan serta keistimewaan yang berbeda-beda.
Sehingga Banyak Menarik Wisatawan Lokal Maupun Wisatawan Asing, Karena Kondisi Alamnya Indah dan Masih Perawan (Alami).
Dari segi keindahan, pulau ini memiliki keunikan signifikan yang tidak dimiliki pulau lain.
Traveller dapat menikmati trekking sebelum menjelajahi seluruh bagian pulau, jadi aktivitas di Pulau Batanta akan menjadi petualangan yang hebat untuk semua orang.
Di belakang, ada banyak tanaman dan pohon yang menaungi. Pohon-pohon di sini termasuk kelapa, pinus, dan pohon liar lainnya. Dari segi lanskap, pulau ini memiliki beberapa dataran tinggi yang menjadi alasan mengapa banyak trekker sering datang ke Batanta.
Selain trekking, Wisatawan juga dapat menikmati keindahan wisata air terjun, mengunjungi wisata air terjun Batanta
Disini anda bisa menikmati keindahan alam yang sifatnya unik di Raja Ampat ini dengan mengunjungi wisata air terjun Batanta. Di pulau ini juga terdapat wisata alam lain yang tidak kalah eksotis untuk refreshing.
Air terjun dengan ketinggian 10 meter itu berada di pedalaman hutan bakau di Pulau Batanta dan bisa ditempuh menggunakan speedboat.
Hal unik lain yang ada di air terjun ini adalah bahwa ada goa kecil yang berada di belakang air terjun ini. Goa tersebut bisa dimasuki oleh maksimal 5 orang. Anda bisa merasakan kesegaran dengan berenang disana. Bahkan anda bisa menikmati keseruan sejak dalam perjalanannya.
Daya tarik utama di Pulau Batanta adalah pantai. Pulau ini memiliki pantai yang sempurna tanpa cacat dengan nuansa yang nyaman dan tenang.
Itu berarti wisatawan bisa bersantai dan menikmati suasana pesisir pada saat bersamaan. Pasir putih yang lembut sangat memikat pengunjung yang pertama sekali menginjak kaki di sini sehingga pengunjung cenderung bisa berjalan kaki tanpa alas dengan nyaman. Tak heran, berjalan kaki di sepanjang pantai menjadi salah satu kegiatan terbaik di Pulau Batanta.
Pulau Batanta juga menjadi salah satu saksi bisu dari terjadinya Perang Dunia II yang mana Indonesia turut terlibat di dalamnya, selain Pulau Salawati. Di bawah laut, anda bisa menemukan bangkai pesawat bekas Perang Dunia II yang masih berada di sana.
Lokasi tersebut menjadi favorit bagi para penyelam. Karena selain disebabkan oleh bangkai pesawat yang bersejarah, banyak juga ikan yang berkeliaran dan berwarna warni. Pantas saja jika sebuah studi mengungkapkan bahwa 75% dari biota laut
Papua juga merupakan rumah asli untuk burung cendrawasih, yang menjadi ikon dari Indonesia Timur. Dan anda bisa menyaksikan burung endemic tersebut secara liar dan langsung di pulau ini. Jika anda datang kesini, sebaiknya anda didampingi oleh tour guide supaya anda bisa tahu dimana dan bagaimana cara memanggil burung yang memiliki bulu yang indah tersebut.
Namun, harus diingat bahwa jangan pernah merusak tanaman satu pun di pulau ini. Kerusakan tanaman di pulau ini sedikit banyak akan mempengaruhi ekosistem dari burung cendrawasih. Sehingga, anda perlu benar-benar menjaga kelestarian burung serta tanaman di Pulau Batanta ini.
Perjalanan Ke Pulau Batanta
Ada beberapa cara untuk mencapai Pulau Batanta. Yang paling umum adalah menuju ke Kota Waisai menggunakan pesawat terbang atau menggunakan kapal dari Sorong terlebih dahulu. Dari sana, traveler bisa menuju ke Pulau Batanta menggunakan feri.
Ketika mengunjungi Pulau Batanta Raja Ampat ini, anda tidak perlu khawatir jika anda kemalaman. Karena, di pulau ini terdapat desa wisata yang mana penduduknya juga turut menyewakan homestay untuk para pengunjung.
Masyarakat Marandanweser serta Waiweser sudah sangat terbiasa dengan kedatangan para pelancong dan juga mereka pun selalu menyewakan rumah mereka untuk para pengunjung. Selain itu juga penduduk desa tersebut juga menawarkan oleh-oleh yang bisa dibawa pulang, dimana seringnya mereka menawarkan kain tenun sebagai cinderamata.
By. Wiradiva Tampanguma
