Candi Borobudur, adalah salah satu keajaiban arsitektur terbesar di dunia, terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini menjadi simbol penting dari peradaban Buddha di Asia Tenggara dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Sebagai salah satu tujuan wisata yang paling populer di Indonesia. Pesona Candi Borobudur menarik ribuan pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya. Dalam artikel ini, mari kita eksplorasi sejarah terbentuknya Candi Borobudur, sebuah monumen yang mengagumkan dan kaya akan makna spiritual.
1. Awal Mula Pembangunan: Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 Masehi, pada masa pemerintahan dinasti Syailendra yang berpengaruh di wilayah Jawa Tengah. Raja Samaratungga, penguasa dinasti tersebut, diketahui sebagai tokoh yang memerintahkan pembangunan candi ini sebagai wujud dukungan dan perayaan agama Buddha yang berkembang pesat pada masa itu.
2. Proses Pembangunan: Konstruksi Candi Borobudur dilakukan dalam beberapa tahap selama beberapa dekade. Diperkirakan pembangunannya dimulai sekitar tahun 750 Masehi dan selesai sekitar tahun 825 Masehi. Dalam proses pembangunannya, diperkirakan melibatkan ribuan pekerja yang ahli dalam mengukir batu.
3. Inspirasi dan Desain: Candi Borobudur didesain mengikuti gaya arsitektur Buddha Mahayana dan dikelilingi oleh ribuan panel relief yang menceritakan ajaran-ajaran Buddha serta peristiwa dari kehidupan Buddha Gautama. Struktur candi ini memiliki bentuk piramida dan berisi tiga tingkat utama yang mewakili tingkat pemahaman spiritual dalam ajaran Buddha.
4. Fungsi dan Makna: Candi Borobudur memiliki dua fungsi utama: sebagai tempat peribadatan Buddha dan sebagai simbol visual dari alam semesta Buddha yang dipenuhi dengan ajaran-ajaran tentang karma dan kehidupan berulang. Makna dan simbolisme di balik desainnya menunjukkan pentingnya mencapai pencerahan dan kebuddhaan melalui perjalanan spiritual.
5. Abad Kegelapan: Setelah masa kejayaannya, Candi Borobudur mengalami masa kegelapan selama berabad-abad. Seiring berlalunya waktu, candi ini terkubur di bawah abu vulkanik dan tumbuhan liar, sehingga dilupakan oleh masyarakat setempat.
6. Penemuan Kembali: Pada awal abad ke-19, Candi Borobudur ditemukan kembali oleh Belanda setelah upaya pencarian yang dilakukan oleh arkeolog dan sejarawan. Penemuan kembali candi ini membawa perhatian dunia internasional dan dilakukan usaha pemulihan besar-besaran untuk mengembalikan kejayaan dan keindahannya.
7. Situs Warisan Dunia UNESCO: Pada tahun 1991, Candi Borobudur secara resmi diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia, mengakui pentingnya candi ini sebagai salah satu situs budaya paling berharga di dunia.
Hingga saat ini, Candi Borobudur tetap menjadi magnet bagi para pengunjung dari seluruh penjuru dunia. Keajaiban arsitektur Buddha ini tidak hanya menarik perhatian para pecinta sejarah dan seni, tetapi juga menjadi tempat perenungan spiritual bagi umat Buddha dan orang-orang dari berbagai latar belakang agama. Sebagai salah satu ikon budaya Indonesia, Candi Borobudur terus menyinari dunia dengan pesona keindahan dan makna spiritualnya yang mendalam.